Jumat, 05 April 2013

Perbedaan Pengobatan China dengan Pengobatan Barat




Sebelum dibahas lebih dalam, kita mengawali dengan pertanyaan apakah akupunktur efektif untuk penyembuhan?

Pengobatan Tradisional Cina (Traditional Chinese Medicine/TCM) sampai hari ini terbukti masih mampu bertahan meski sudah berumur ribuan tahun. Akupunktur, sebagai contoh, masih dipakai sebagai sarana pengobatan untuk pasien stroke, darah tinggi bahkan untuk pasien yang mendambakan kecantikan (menguruskan badan, diet, mengencangkan kulit muka dll.). Teknik jarum ditusuk pada titik-titik tertentu pada tubuh yang berbeda-beda sesuai dengan penyakit yang diderita atau tujuan yang ingin dicapai dalam hal kecantikan. Titik-titik yang ditusuk jarum-jarum tersebut disebut sebagai meridian – saluran kasat mata yang menghubungkan organ tertentu. Berbeda dengan pembuluh darah yang terhubung secara jelas, meridian ini tidak memiliki jalur yang yang jelas. Ada meridian berawal dari ujung jari kaki sampai di dahi ada pula meridian yang berawal dari ujung jari tangan.   

Untuk memahami sistim penyembuhan – perlu diketahui konteks budaya. Budaya yang terartikulasi dalam falsafah dan cara pandang, dimana kedua hal ini akan menentukan bagaimana sistim penyembuhan tersebut dipakai. Cara pandang orang Barat didasarkan pada pandangan reduksiisme – mencoba memahami suatu sistim dengan memecah menjadi bagian-bagian kecil. Hal ini membuat ilmu pengetahuan dan praktik mempunyai pola reduksionis pula dan mengutamakan aspek analitikal. Pada pihak lain holisme yaitu pandangan bahwa manusia sebagai sesuatu yang ‘utuh’ dan merupakan kesatuan antara  tubuh, pikiran dan jiwa (body, mind & spirit) – kurang dihargai.
Pengobatan Cina mempunyai potensi mengubah pandangan di atas. Dasar pengobatan Cina adalah Taoisme yang memandang alam semesta dan segala sesuatunya saling berinteraksi dengan prinsip sama-sama menguntungkan (mutualistis). Tidak ada yang boleh disingkirkan atau ditinggalkan, tidak ada yang dinalisis atau diinterpretasikan tanpa rujukan secara keseluruhan. Manusia adalah bagian integral dari energi alam semesta (mikrokosmos dalam makrokosmos).

Perlakuan-perlakuan yang digunakan pengobatan Cina juga melibatkan energi yang dicari untuk mengembalikan harmoni dan menyeimbangkan setiap individu ke dalam lingKongan yang sesuai dengan mereka masing-masing. Para praktisi  menggunakan akupunktur, pengobatan herbal, latihan Qi-Gong, melakukan meditasi bahkan menggunakan feng shui untuk menyeimbangkan kembali energi pada rumah atau kantor pasien. Prinsip pengobatan Cina tidaklah menunggu sampai penyakit datang. Memahami prinsip-prinsip ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari adalah bagian dari sistim kesehatan Cina.
Perbedaan antara pengobatan Cina dan Barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.




Perbedaan Pengobatan Cina dan Barat
Pengobatan Cina
Pengobatan Barat
- Orientasi pada pasien
- Energetik
- Penyakit adalah suatu proses belajar
- Penyakit berasal dari kebiasaan buruk
- Penyebuhan lambat & mendalam
- Melihat keseluruhan
- Menganjurkan pola hidup sehat
- Vitalistik
- Aman
- Orientasi pada penyakit
- Psiko-kimiawi
- Penyakit adalah musuh

- Penyakit adalah musuh yang harus dihancurkan
- Penyembuhan cepat dan tidak tuntas (superficial)
- Melihat gejala
- Sehat adalah tidak terkena penyakit
- Mekanistik
- Terkadang kurang aman

Mungkin timbul pertanyaan setelah melihat tabel di atas, mana yang lebih unggul?

Dalam hal ini tidak ada dikatakan metode pengobatan satu lebih unggul daripada pengobatan yang lain. Masing-masing memiliki keunggulan tersendiri dan sangat bermanfaat apabila digunakan secara bersama-sama. Orang gemuk atau obesitas dapat mencoba melangsingkan tubuhnya dengan cara diet  atau menjaga makanan dan berolahraga secara teratur (pengobatan Barat), namun ada cara lain yang sekarang banyak ditempuh jaitu dengan cara tusuk jarum (pengobatan Cina). Dengan melakukan tusuk jarum pada meridian-meridian tertentu secara teratur (misal: seminggu 2 kali), maka nafsu makan dapat dikurangi.

Orang perlu rutin berolah raga untuk menjaga keseharan. Melakukan jogging, berenang, bersepeda, tenis, karate, bulutangkis atau sekedar jalan kaki (cara Barat), namun bagi mereka yang sudah berumur (baca: tua) tidaklah memungkinkan mereka untuk melakukan olah raga menguras tenaga dan menuntut ketangkasan dan kecepatan. Ada yang kemudian berlatih Tai Qi Chuan atau belajar Qi Gong (keduanya berasal dari Cina) untuk menjaga kesehatan agar tidak mudah terkena penyakit. Kedua cara di atas mendatangkan manfaat yang sama, badan sehat, namun sarana yang dipakai berbeda.  Memang terasa janggal melihat remaja berlatih Tai Qi Chuan dengan gerakan yang lamban, bukannya bermain bola basket, meski sekarang banyak remaja berlatih Wushu yang memiliki gerakan lebih cepat daripada Tai Qi atau Qi Gong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar