Minggu, 10 November 2013

Kalender Lunisolar dan Tatanan Planet



Kalender Lunisolar dan tatanan planet
Kalender memegang peran paling penting sejak jaman dahulu. Raja selalu menyandang sebutan anak langit. Tidaklah mengherankan apabila setiap raja berupaya keras menciptakan kalender. Mereka memekerjakan astronom-astronom terkemuka guna membuat kalender atau almanak dengan mengamati fenomena yang terjadi di langit. Perubahan iklim, cuaca, rotasi matahari dan rotasi bulan ini, kemudian, dijadikan dasar perhitungan mereka untuk menentukan kalender sebelum disebarluaskan kepada khalayak umum atau rakyat sebagai dasar penentuan waktu seperti musim tanam, panen, perayaan kerajaan.

Sistem kalender pertama kali digunakan pada tahun 2696 SM. Kalender ini, pada saat itu, dipakai sebagai pedoman bagi rakyat dalam hal seperti: penentuan tanggal musim tanam, jadual upacara-upacara kerajaan, awal dan akhir musim. Dalam perkembangannya, kalender ini terus diperluas penggunaaannya dan akurasinya dengan memekerjakan ahli-ahli perbintangan (falak) pada masa itu untuk melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap perubahan-perubahan terhadap planet (matahari dan bulan), gerakan bintang-bintang dan gejala-gejala alam semesta seperti gerhana, pergantian musim.  Jenis-jenis kalender dapat dilihat pada Boks: Kalender Lunar, kalender Solar dan kalender Lunisolar.

Pencatatan yang semakin lengkap dan akurat ini membuat kalender di masa berikutnya makin dapat diandalkan untuk membuat prediksi terhadap fenomena-fenomena planet-planet tersebut. Kejadian-kejadian tertentu yang terkait dengan raja juga dicatat  dalam kalender sebagai panduan bagi rakyat ini diterbitkan secara rutin setiap menjelang pergantian tahun. Sampai sekarang, kalender ini tetap terbit dengan nama Tung Shu.


Bagaimana kegunaan masing-masing almanak?

Untuk feng shui – Xuan Kong - dan Ba Zi digunakan kalender lunisolar. Zi Wei Dou Shu menggunakan kalender lunar, sedangkan untuk praktik Qi Men Dun Jia atau lebih populer dengan sebutan singkat Qi Men, menggunakan kalender yang berbeda dengan kedua kalender yang disebut di atas, namun tidak akan dibahas di sini.





Kalender Bulan (Lunar), kalender Matahari (Solar) dan kalender bulan-matahari (Lunisolar)

Kalender bulan (Lunar) menggunakan dasar waktu rotasi bulan mengelilingi bumi. Kalender matahari (Solar) menggunakan dasar waktu rotasi bumi mengelilingi matahari atau seringkali disebut kalender Gregorian.

Rotasi bulan (terhadap bumi) adalah 29,53 hari setiap bulan sehingga dalam 1 tahun ‘hanya’ 354,36 hari. Penentuan lamanya 1 bulan untuk kalender Lunar ini adalah 29 atau 30 hari, sedangkan ‘selisih’ ± 11 hari ini, dikumpulkan untuk ditambahkan sebagai bulan sisipan (intercelary) setiap 2/3 tahun. Kalender Hijriah menggunakan pedoman kalender Lunar sehingga setiap tahun Idul Fitri akan maju 10 – 11 hari.
Kalender bulan ini diawali pada Imlek yang beragam setiap tahunnya. Awal tahun 2007 tanggal: 18 Februari dan awal tahun 2008: 7 Februari.
Bumi mengelilingi matahari selama 365,24 hari sehingga setiap empat tahun (kabisat) ditambahkan 1 hari ini sebagai 29 Februari. Awal tahun untuk kalender Solar ini adalah tetap yaitu setiap tanggal 1 Januari. 

Kalender Lunisolar adalah kalender yang menggabungkan periode waktu 1 bulan lama bulan mengelilingi bumi dan periode 1 tahun adalah lama bumi mengelilingi matahari. Oleh karena kalender ini, sejak dinasti Xia (2205 SM - 1765 SM), dan digunakan oleh petani maka kalender ini juga disebut kalender Xia atau almanak petani (farmer almanac). Awal tahun untuk kalender Lunisolar selalu tetap yaitu setiap tanggal 4/5 Februari yaitu awal musim semi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar