Kalender Lunisolar dan tatanan planet
Kalender memegang peran paling penting sejak jaman
dahulu. Raja selalu menyandang sebutan anak langit. Tidaklah mengherankan
apabila setiap raja berupaya keras menciptakan kalender. Mereka memekerjakan
astronom-astronom terkemuka guna membuat kalender atau almanak dengan mengamati
fenomena yang terjadi di langit. Perubahan iklim, cuaca, rotasi matahari dan
rotasi bulan ini, kemudian, dijadikan dasar perhitungan mereka untuk menentukan
kalender sebelum disebarluaskan kepada khalayak umum atau rakyat sebagai dasar
penentuan waktu seperti musim tanam, panen, perayaan kerajaan.
Sistem kalender pertama kali digunakan pada tahun 2696 SM.
Kalender ini, pada saat itu, dipakai sebagai pedoman bagi rakyat dalam hal
seperti: penentuan tanggal musim tanam, jadual upacara-upacara kerajaan, awal
dan akhir musim. Dalam perkembangannya, kalender ini terus diperluas
penggunaaannya dan akurasinya dengan memekerjakan ahli-ahli perbintangan (falak)
pada masa itu untuk melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap perubahan-perubahan
terhadap planet (matahari dan bulan), gerakan bintang-bintang dan gejala-gejala
alam semesta seperti gerhana, pergantian musim.
Jenis-jenis kalender dapat dilihat pada Boks: Kalender Lunar, kalender
Solar dan kalender Lunisolar.
Pencatatan yang semakin lengkap dan akurat ini membuat
kalender di masa berikutnya makin dapat diandalkan untuk membuat prediksi
terhadap fenomena-fenomena planet-planet tersebut. Kejadian-kejadian tertentu
yang terkait dengan raja juga dicatat
dalam kalender sebagai panduan bagi rakyat ini diterbitkan secara rutin setiap
menjelang pergantian tahun. Sampai sekarang, kalender ini tetap terbit dengan
nama Tung Shu.
Bagaimana kegunaan masing-masing almanak?
Untuk feng shui – Xuan Kong - dan Ba Zi digunakan
kalender lunisolar. Zi Wei Dou Shu menggunakan kalender lunar, sedangkan untuk praktik
Qi Men Dun Jia atau lebih populer dengan sebutan singkat Qi Men, menggunakan
kalender yang berbeda dengan kedua kalender yang disebut di atas, namun tidak
akan dibahas di sini.
Kalender Bulan (Lunar), kalender Matahari (Solar) dan
kalender bulan-matahari (Lunisolar)
Kalender bulan (Lunar) menggunakan dasar waktu rotasi
bulan mengelilingi bumi. Kalender matahari (Solar) menggunakan dasar waktu
rotasi bumi mengelilingi matahari atau seringkali disebut kalender Gregorian.
Rotasi bulan (terhadap bumi) adalah 29,53 hari setiap
bulan sehingga dalam 1 tahun ‘hanya’ 354,36 hari. Penentuan lamanya 1 bulan
untuk kalender Lunar ini adalah 29 atau 30 hari, sedangkan ‘selisih’ ± 11
hari ini, dikumpulkan untuk ditambahkan sebagai bulan sisipan (intercelary)
setiap 2/3 tahun. Kalender Hijriah menggunakan pedoman kalender Lunar
sehingga setiap tahun Idul Fitri akan maju 10 – 11 hari.
Kalender bulan ini diawali pada Imlek yang beragam
setiap tahunnya. Awal tahun 2007 tanggal: 18 Februari dan awal tahun 2008: 7
Februari.
Bumi mengelilingi matahari selama 365,24 hari sehingga
setiap empat tahun (kabisat) ditambahkan 1 hari ini sebagai 29 Februari. Awal
tahun untuk kalender Solar ini adalah tetap yaitu setiap tanggal 1
Januari.
Kalender Lunisolar adalah kalender yang menggabungkan
periode waktu 1 bulan lama bulan mengelilingi bumi dan periode 1 tahun adalah
lama bumi mengelilingi matahari. Oleh karena kalender ini, sejak dinasti Xia
(2205 SM - 1765 SM), dan digunakan oleh petani maka kalender ini juga disebut
kalender Xia atau almanak petani (farmer almanac). Awal tahun untuk kalender
Lunisolar selalu tetap yaitu setiap tanggal 4/5 Februari yaitu awal musim
semi.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar