Raja di negara Cina selalu dianggap sebagai ‘anak
langit.’ Karakter raja (wang) terbentuk dari susunan tiga garis horisontal yang
dipotong di tengah oleh satu garis vertikal. Tiga garis horisontal, dimulai dari
atas, mewakili langit (paling atas), manusia (tengah) dan bumi (bawah) sedang
garis vertikal mewakili fungsi raja yaitu menjembatani kepentingan ketiganya.
Raja menerima mandat dari ‘langit’ demi kemakmuran rakyat dan kelestarian bumi.
Konsekuensi menjadi anak langit adalah mengetahui
kehendak ‘orang tuanya’, langit. Mereka, para raja ini, dituntut dapat
memberikan gambaran tentang kemauan langit. Dalam usaha memenuhi mandat ini,
para Raja mempekerjakan para astronom yang dianggap paling mengetahui. Para
ahli falak ini, kemudian, melihat fenomena-fenomena yang terjadi di langit
sebelum membuat catatan, menguraikan atau menginterpretasikan hasil pengamatan
ini kepada raja. Menentukan kalender dan menetapkan waktu bagi rakyat maupun
upacara kerajaan.
Hal utama yang selalu menjadi perhatian raja adalah
kesejahteraan rakyat yang ditandai dengan panen yang melimpah. Tidaklah
mengherankan apabila temuan para ahli falak itu berkaitan dengan musim.
Penetapan jangka waktu musim (semi, panas, gugur dan dingin) yang akurat dapat
dipakai sebagai pedoman bagi rakyat kapan mulai bercocok tanam dan waktu panen.
Kemampuan feng shui, dengan beragam teorinya, dalam
beberapa hal memiliki kapasitas untuk membuat prediksi. Xuan Kong, sebagai
contoh, adalah teori feng shui yang dapat dipakai untuk memprediksi kondisi
kesehatan para penghuni rumah, kemungkinan terjadi hal seperti kebakaran rumah,
cekcok para penghuni rumah. Xuan Kong
mempunyai formula-formula yang sudah baku.
Masih belum lengkap, ada teori lain, Ba Chai, yang
digunakan untuk mencari sektor-sektor menguntungkan dalam rumah guna menentukan
jodoh, hubungan antar anggota keluarga,
penetapan arah saat mau pindah rumah,
arah ranjang yang cocok dengan penghuni kamar.
Semua teori yang disebut di atas dan masih banyak lagi
teori-teori lainnya, ada kemungkinan cocok bagi satu orang namun tidak cocok
bagi orang yang lain. Teknik deduksi terkadang digunakan untuk mencari teori
[feng shui] mana yang cocok untuk suatu kondisi tertentu setelah melihat suatu
tempat yang dianggap sukses menggunakan feng shui ditelusuri ke belakang untuk
mengetahui teori mana yang cocok untuk dipakai dalam kasus ini.
Sering terjadi, setelah ada suatu peristiwa, maka pakar
feng shui itu membuat analisis dengan menggunakan formula atau teori yang dapat
cocok atau sesuai dengan peristiwa itu. Alhasil hasil analisisnya, dengan
ditambah bumbu-bumbu formula dan teori lain dianggap dapat melakukan prediksi
dengan tepat. Ba Zi i Dan Brown dianalisis setelah karyanya “DaVinci Code” meraih sukses besar atau
mengupas tanggal kelahiran dan pilar-pilar keberuntungan Bill Gates dengan
menggunakan teknik unsur-unsur tersembunyi begitu Microsoft-nya mendunia.
Genting Highland dapat dianalisis dengan menggunakan
teori-teori feng shui tertentu sehingga sesuai atau valid bahwa feng shui
tempat tersebut memang sengaja dibuat sehingga tidak pernah sepi dari penjudi
dan pelancong yang datang ke sana.
Hal ini berbeda, ketika Einstein mengemukakan teori
relativitas yang berakhir pada perhitungan bahwa suatu obyek di luar angkasa jika
diamati dari bumi akan ada selisih 1,7" dengan keadaan riilnya. Teori ini
dibuktikan oleh Stanley Eddington dengan melakukan pengamatan pada saat terjadi
gerhana matahari. Hasil pengukuran adalah memang ada selisih 1,64". Rumus
dari Einstein ini ternyata dapat memprediksi letak obyek di luar angkasa.
Begitu pula dengan feng shui memiliki banyak teori,
dimana masing-masing punya formula atau
rumus tertentu. Ada kalanya salah satu dari rumus itu sesuai dengan kenyataan.
Hal langka ini selalu menjadi perhatian bagi para antusias feng shui sehingga
tidaklah mengherankan apabila feng shui dianggap punya kemampuan prediksi.
Ramai-ramai mereka membuat prediksi sebelum meminta konsultan feng shui untuk
membuat cita-cita atau idaman itu terwujud lewat teori feng shui yang mumpuni.
Suatu teori atau formula feng shui dicoba dan ternyata
berhasil, maka dianggap bahwa teori atau formula itu manjur dan dapat
diterapkan untuk kondisi dan siatuasi apapun. Hal ini tentunya tidak benar.
Dengan teori dan formula feng shui yang jumlahnya ratusan ini tidak ada yang
dijamin 100% pasti berhasil mengatasi semua problem. Sama hal seorang analis
membuat analisis, ada yang cocok dan ada yang meleset, namun orang yang membaca
dan mengikuti analisisnya sering menyatakan bahwa analis tersebut paling tepat
prediksinya.