Jumat, 07 Desember 2012

Sejarah Kalender di China



Sistem kalender Tiongkok jika diruntut ke belakang diawali pada tahun 2696 SM., yaitu semasa Dinasti Xia/Hsia, dimana pada saat itu mulai ada pencatatan tentang waktu yang dituang dalam bentuk kalender. Pencatatan itu makin berkembang seiring dengan berjalannya waktu terutama pada penghujung dinasti Shang dan munculnya Dinasti Chou, dimana pada saat ini Raja Wu sebagai pendiri Dinasti Chou menekankan tentang perlunya regulasi tahunan dari kalender. Karena pertama kali sistem kalender ini ada pada dinasti Hsia, maka untuk mengenang disebutlah dengan nama kalender Hsia. Mereka juga memunyai pedoman dengan membagi suatu periode dengan selang waktu 3600 tahun yang disebut dengan epoch. Untuk memudahkan perhitungan, maka jangka waktu (epoch) itu dibagi lagi ke dalam dengan satuan 60 tahun. Setiap 60 tahun (Jia Zi) dibagi menjadi  ke dalam lima ‘Tahun besar” yaitu masing-masing dua belas tahun (12 unsur Cabang Bumi).
Dengan menggunakan tahun 2696 SM. sebagai dasar acuan, dapat diketahui bahwa periode 8 (2004 – 2023) adalah epoch kedua daur ke delapan belas.

Perhitungan:
  1. Tambahkan 2696 tahun pada tahun sekarang (2009) sebagai dasar perhitungan.
                  2696 + 2009    = 4705 tahun

  1. Kurangkan angka yang didapat pada langkah 1 dengan 3600 tahun (epoch).
                       4705 – 3600     = 1105
 
      3. Bagilah jangka waktu yang diperoleh pada langkah 1 dengan periode 60 tahun
                        1105 : 60         = 18 sisa 25 tahun

Dibagi 60 karena menunjuk urutan Jia Zi dan urutan ke-25 Jia Zi (Lihat Tabel Jia Zi) adalah Wu Chou (Kerbau tanah).


Rumah-rumah kuno, dalam banyak kasus, terletak di kawasan kuno. Mungkin dijaga sebagai cagar budaya atau memang dibiarkan terbengkelai tanpa ada upaya untuk membangun ulang. Bagi mereka yang tinggal di Jakarta, maka kawasan Glodok (jalan Pancoran) sudah ‘dipermak’ total sehingga tidak  ada pedagang yang berjualan di tengah jalan itu karena sudah dijadikan sungai kecil dengan jembatan untuk menyeberangi. Namun rumah-rumah di jalan Pintu Besar Selatan tidak ada yan berubah tetap menjadi rumah kuno. Ada yang berupaya menjual namun rasanya tidak ada peminat karena papan tanda “DiJUAL” tetap tergantung meski sudah digantung lebih dari setahun yang lalu.

Pemilik rumah, untuk mengantisipasi perubahan periode dalam feng shui, seringkali merenovasi.  Dasar perhitungan untuk melakukan renovasi tentunya Xuan Kong  - Analisis Bintang Terbang.

Perhatikan contoh di bawah ini:

Rumah dibangun pada periode 7 dengan arah hadap utara (0°/360°).


                                 Selatan                                              
4

1
8

6
6

8

6


2


4

5

9
3

2
1

4

5


7


9

9

5
7

7
2

3

1


3


8

                        Pintu masuk/Utara

Keterangan:
Pintu masuk rumah ini pada periode 7 dengan kombinasi 3/7/7 bercokol pada pintu masuk, maka rumah ini menikmati keberuntungan pada periode 7. Begitu masuk periode 8, maka rumah ini dainggap berkurang keberuntungannya.

Begitu memasuki periode 8 (tahun 2004), pemilik rumah merenovasi guna disesuaikan dengan kombinasi angka-angka dari formula Xuan Kong yang paling menguntungkan.                        
                              
                                  Selatan
4

3
8

8
6

1

7


3


5

5

2
3

4
1

6

6


8


1

9

7
7

9
2

5

2


4


9

                          Pintu masuk/Utara

Keterangan:
Pintu masuk sekarang memiliki kombinasi 4/9/7, namun pintu masuk di selatan (kombinasi 3/8/8) ternyata memiliki kombinasi yang lebih ‘cocok’ dengan periode 8. Bintang Air (angka di kanan atas): 9 mengindikasikan cocok untuk tempat melakukan aktivitas seperti pintu masuk, ruang kerja, ruang keluarga, namun baru  menguntungkan pada periode 9 (2024 – 2043) sedangkan Bintang Gunung (angka di kiri atas): 7 mengindikasikan cocok untuk tempat-tempat yang tidak banyak aktivitas seperti kamar tidur, perpustakaan namun menunjuk kemakmuran sudah berlalu, periode 7 (1984 – 2003). 

 
Catatan tentang renovasi
Untuk mengubah periode rumah, maka renovasi perlu dilakukan. Seberapa besar renovasi yang harus dilakukan adalah pertanyaan lanjutan. Renovasi untuk mengubah ‘umur’ rumah ternyata tidak mudah dan memerlukan uang cukup besar.
Agar tanah menerima energi ‘baru’ maka tanah rumah itu harus mendapatkan sinar matahari dan disiram air hujan (minimal 7 hari). Alhasil adalah pemilik rumah harus membongkar atap – agar sinar matahari masuk rumah, dan membongkar lantai rumah – agar air hujan dan sinar matahari terserap oleh tanah di bawah rumah tersebut. Cara ini tidak mungkin dilakukan bagi mereka yang tinggal di apartemen.
Sulit dan perlu banyak uang adalah tuahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar