- Tidak jarang begitu mendengar feng shui, maka kata ini diasosiasikan dengan kaya (atau bahkan kadang ada orang yang mengartikan seperti mendengar kata ‘tuyul’).
- Apabila orang menggunakan feng shui untuk tempat usaha atau tempat tinggal, maka khalayak menginterpretasikan bahwa orang itu berupaya mendapatkan kekayaan.
- Feng shui adalah hidup selaras dengan alam. Tidak mustahil rumah yang ditata dengan feng shui akan memeroleh manfaat lebih daripada tanpa menggunakan feng shui.
Pernyataan-pernyataan di atas perlu ditelaah karena tidak
ada hubungan langsung antara feng shui
dengan kekayaan.
Mungkin Anda mengenal formula cetusan Einstein E = mc2
dalam bidang fisika atau a2 + b2 = c2
yang dicetuskan oleh Pythagoras 500 tahun SM. dalam bidang matematika.
Formula-formula tersebut masih sahih sampai hari ini. Bagaimana dengan
formula-formula pada feng shui yang tidak kalah tuanya? Apakah perlu
disesuaikan dengan kondisi jaman Internet?
Formula-formula dalam feng shui tidak terlampau banyak.
Perhitungan dengan menggunakan formula paling ‘kental’ adalah pada Xuan Kong.
Xuan Kong berarti kosong dan misteri
menunjuk bahwa tidak ada kaitan antara nama dan formula yang ingin disajikan.
Pasti semua orang ingin kaya. Buku-buku dan
seminar-seminar tentang kiat-kiat menjadi kaya (secara cepat) sekarang semakin marak
namun yang jelas semua itu membuat para pengarang atau pembicaranya menjadi
lebih kaya. Feng shui dipercayai dapat memberi kekayaan bagi orang yang
memanfaatkannya dengan benar. Undanglah ahli feng shui ketika akan membangun
rumah, mencari lahan untuk makam, maka dengan feng shui benar ini, kemakmuran
(baca: kekayaan) akan datang.
Patut ditanyakan apakah sedemikian kuatnya ‘daya’ feng
shui, maka orang dapat menjadi kaya?
Takdir manusia – menurut metafisika Tionghoa dipengaruhi
oleh 5(lima) komponen utama, yaitu:
1)
Keberuntungan langit yang tertera dalam diri kita sebagai
tanggal lahir, orang tua, latar belakang
2)
Keberuntungan bumi yang disebut feng shui menunjuk dimana
kita tinggal dan melakukan aktivitas
3)
Keberuntungan manusia yang diperoleh melalui pendidikan,
kemauan belajar,
4)
Amal baik. Penjelasan untuk hal ini adalah ‘jalan’
Rockefeller. Pada usia 50 tahunan pernah divonis meninggal oleh
dokter setelah lama sakit. Niat baik tercetus dengan mewariskan hartanya untuk
amal . Ternyata dia tidak
meninggal dan baru meninggal pada usia 80
tahun dengan kekayaan yang jauh lebih besar daripada yang pernah diwariskannya ketika
dirasa mau meninggal sebagai amal baik.
5)
Mujur. Anda mungkin pernah mengenal atau mengetahui orang
mujur. Mendapat undian berhadiah, hadiah dari tabungan di bank, menang lotre
(sekarang tidak ada), meskipun saldonya minim atau bentuk kemujuran lain,
seperti menemukan uang di jalan, barangkali.
Apakah dengan memanfaatkan feng shui serta merta kekayaan
datang menghampiri Anda?
Jangan bermimpi. Kekayaan tidak dapat diperoleh lewat
feng shui. Logika sederhana, jika feng shui dapat membuat kaya, maka semua
master feng shui adalah jutawan atau sebaliknya, semua jutawan adalah ahli feng
shui. Untuk kategori kedua, Anda dapat memilih nama Warren Buffett, Bill Gates,
Donald Trump atau Li Ka-shing. Nama-nama mereka dikenal karena kompetensi diri
mereka bukan orang yang piawai dalam feng shui. Secara berurutan mereka masing-masing
memiliki keahlian yang menjadi kompetensi diri mereka yaitu sebagai investor, programmer komputer, developer dan
usahawan. Tidak ada satu pun yang punya kaitan dengan bidang feng shui.
Dalam daftar majalah bulanan “Globe” disajikan urutan orang-orang terkaya Indonesia dalam
artikelnya. Masuk dalam tabel ini adalah kelompok usaha dari Bakrie, Djarum, Gudang
Garam, adalah beberapa contoh, dari nama-nama di atas tidak ada yang menjadi ahli
feng shui. Mereka semua meraih kekayaan lewat usaha.
Apakah ada ahli feng shui yang dikenal karena
kekayaannya? Anda dapat mencoba mencari tahu lewat kenalan atau mereka yang
berkecimpung atau menekuni feng shui.
Lewat acuan dari mereka barangkali dapat diukur kekayaan Eva Wong,
Raymond Lo, Joey Jap. Ketiga nama ini banyak mengarang buku tentang feng shui.
Perlu diketahui bahwa Eva Wong juga mengarang buku berjudul “The Power of Ren” yang sama sekali tidak
ada kaitan dengan feng shui, menyangkut manajemen sumber-daya manusia dan
menyelenggarakan seminar tentang hal itu.
Barangkali Joey Jap yang namanya mencuat secara pesat lewat masteryacademy-nya,
sangat terkenal dengan banyak melakukan pelatihan berbiaya mahal dan mencetak
banyak buku-buku terkait dengan metafisika yang juga dijual lewat www.amazon.com. Sebelumnya dia adalah
pengajar feng shui mewakili Grand Master Jap Cheng Hai di Malaysia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar