Sabtu, 07 September 2013

Apakah Ada Aliran Feng Shui?



Apakah ada aliran Feng Shui?
Terakhir ini ada penyelenggara pelatihan feng shui yang menyebut bahwa dia mengajarkan feng shui aliran tertentu. Timbul pertanyaan apakah memang ada aliran  (pai) pada feng shui?

Pai atau aliran dapat dipastikan memunyai tokoh sentral atau pendiri yang menjadi cikal bakal aliran tersebut. Sebagai contoh, Butongpai dibangun oleh tokoh bernama Thio Sam Hong. Begitu pula Siaulimpai memiliki patron bernama Tat Mo.

Sama seperti kedua perguruan silat di atas, pengajar aliran tersebut dapat dipastikan memiliki silsilah dari pendiri atau tokoh utama turun-termurun sehingga sampai sekarang. Guru yang mengajar Anda merupakan murid atau anak dari generasi sebelumnya. Barangkali yang berbeda dengan banyak  pelatihan feng shui laiinya adalah bahwa aliran feng shui ini memunyai patron atau tokoh pendiri. Patron atau pendiri aliran yang hidup sejak pada jaman dulu ini menurunkan ilmu kepada murid atau anak kandungnya yang dapat ditelusuri hingga sampai penerusnya yang sekarang.

Berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang dapat dikembangkan oleh masing-masing patron dan para murid atau keturunannya, feng shui hanya mengenal dua sistem yang sudah disebut di atas, yaitu; San He dan San Yuan. Apabila ada orang menyebutkan aliran tertentu berarti dia juga harus memahami kedua sistem di atas.

Jadi apa gunanya penyebutan aliran?

Aliran dalam feng shui ini pertama disebut muncul di Malaysia yaitu Wu Chang Pai yang memiliki patron dan silsilah. Wu Chang Pai memunyai patron bernama Jiang Da Hong dengan Great Grand Master Shen Zhu Reng. Masih juga di Malaysia, muncul pula Yang Gong Feng Shui yang mengklaim bahwa feng shui yang diajarkan merupakan ajaran dari Master Feng Shui yang sangat terkenal. Hidup pada abad 9 dan namanya pasti cukup dikenal oleh semua penggemar feng shui karena buku-bukunya menjadi buku teks wajib feng shui yaitu Yang Yun Song.
Tujuan penyebutan aliran ini adalah untuk ‘memancing’ para antusias feng shui agar belajar feng shui pada aliran ini. Jadi dengan embel-embel ke-autentikan ini sebagai marketing gimmick, mereka mengharapkan ada murid-murid baru yang belajar kepada mereka. Kita pemasaran seperti ini dalam istilah manajemen  disebut “Strategi Samudera Biru” (Blue Ocean Strategy) yaitu menghindari bersaing di “Lautan merah” yang dapat membuat mereka berdarah-darah atau merugi, mereka mengembangkan pasar yang mampu memberikan laba.
Bahkan menurut kabar angin, bagi mereka yang memelajari Yang Gong Feng Shui, setelah mengambil semua modul wajib mengunjungi makam Yang Yun Song di Cina untuk memberi penghormatan pada almarhum.

Memang bagi sementara orang menyebut aliran feng shui yang dipelajarinya cukup memberi kebanggaan tersediri karena minimal dia dapat menyebut patron yang menjadi cikal-bakal aliran tersebut dan tentunya hanrus secara fasih. Ilmu yang biasanya diturunkan lewat murid atau keturunan ini ternyata dapat dikuasainya tanpa lewat jalur semula namun lewat kursus yang memungut biaya.
Pengakuan dan tuntutan khalayak bukan kepada aliran feng shui yang dianut, tetapi menyangkut cocok atau tidaknya saran-saran yang diberikan setelah melakukan konsultasi.

Terlepas dari aliran-aliran feng shui, mempelajari feng shui klasik akan selalu bertemu dengan dua sistem yang disebut di atas: San He dan San Yuan. Semua aliran feng shui dapat dipastikan mengacu kepada sistem di atas agar tidak dianggap aliran feng shui salah atau sesat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar