Apakah ada aliran Feng Shui?
Terakhir ini ada penyelenggara pelatihan feng shui yang
menyebut bahwa dia mengajarkan feng shui aliran tertentu. Timbul pertanyaan
apakah memang ada aliran (pai) pada feng shui?
Pai atau aliran dapat
dipastikan memunyai tokoh sentral atau pendiri yang menjadi cikal bakal aliran
tersebut. Sebagai contoh, Butongpai dibangun oleh tokoh bernama Thio Sam Hong.
Begitu pula Siaulimpai memiliki patron bernama Tat Mo.
Sama seperti kedua perguruan silat di atas, pengajar
aliran tersebut dapat dipastikan memiliki silsilah dari pendiri atau tokoh
utama turun-termurun sehingga sampai sekarang. Guru yang mengajar Anda
merupakan murid atau anak dari generasi sebelumnya. Barangkali yang berbeda dengan
banyak pelatihan feng shui laiinya adalah
bahwa aliran feng shui ini memunyai patron atau tokoh pendiri. Patron atau
pendiri aliran yang hidup sejak pada jaman dulu ini menurunkan ilmu kepada
murid atau anak kandungnya yang dapat ditelusuri hingga sampai penerusnya yang
sekarang.
Berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang dapat dikembangkan
oleh masing-masing patron dan para murid atau keturunannya, feng shui hanya
mengenal dua sistem yang sudah disebut di atas, yaitu; San He dan San Yuan.
Apabila ada orang menyebutkan aliran tertentu berarti dia juga harus memahami
kedua sistem di atas.
Jadi apa gunanya penyebutan aliran?
Aliran dalam feng shui ini pertama disebut muncul di
Malaysia yaitu Wu Chang Pai yang memiliki patron dan silsilah. Wu Chang Pai
memunyai patron bernama Jiang Da Hong dengan Great Grand Master Shen Zhu Reng. Masih
juga di Malaysia, muncul pula Yang Gong
Feng Shui yang mengklaim bahwa feng shui yang diajarkan merupakan ajaran
dari Master Feng Shui yang sangat terkenal. Hidup pada abad 9 dan namanya pasti
cukup dikenal oleh semua penggemar feng shui karena buku-bukunya menjadi buku
teks wajib feng shui yaitu Yang Yun Song.
Tujuan penyebutan aliran ini adalah untuk ‘memancing’
para antusias feng shui agar belajar feng shui pada aliran ini. Jadi dengan
embel-embel ke-autentikan ini sebagai marketing
gimmick, mereka mengharapkan ada murid-murid baru yang belajar kepada
mereka. Kita pemasaran seperti ini dalam istilah manajemen disebut “Strategi Samudera Biru” (Blue Ocean Strategy) yaitu menghindari
bersaing di “Lautan merah” yang dapat membuat mereka berdarah-darah atau
merugi, mereka mengembangkan pasar yang mampu memberikan laba.
Bahkan menurut kabar angin, bagi mereka yang memelajari Yang Gong Feng Shui, setelah mengambil
semua modul wajib mengunjungi makam Yang Yun Song di Cina untuk memberi penghormatan
pada almarhum.
Memang bagi sementara orang menyebut aliran feng shui
yang dipelajarinya cukup memberi kebanggaan tersediri karena minimal dia dapat
menyebut patron yang menjadi cikal-bakal aliran tersebut dan tentunya hanrus secara
fasih. Ilmu yang biasanya diturunkan lewat murid atau keturunan ini ternyata
dapat dikuasainya tanpa lewat jalur semula namun lewat kursus yang memungut
biaya.
Pengakuan dan tuntutan khalayak bukan kepada aliran feng
shui yang dianut, tetapi menyangkut cocok atau tidaknya saran-saran yang
diberikan setelah melakukan konsultasi.
Terlepas dari aliran-aliran feng shui, mempelajari feng
shui klasik akan selalu bertemu dengan dua sistem yang disebut di atas: San He
dan San Yuan. Semua aliran feng shui dapat dipastikan mengacu kepada sistem di
atas agar tidak dianggap aliran feng shui salah atau sesat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar