Evolusi Feng Shui
Untuk sampai pada sosok yang sekarang sehingga lebih
mudah dipelajari, feng shui mengalami evolusi. Henry B. Lin dalam karyanya yang
berjudul “The Art & Science of Feng Shui.
The Ancient Chinese Tradition of Shaping Fate” membagi
perkembangan feng shui ke dalam 5 periode, yaitu:
a. Periode kebangkitan
Diawali pada tahun 2600 SM. sampai dinasti Jin. Teori
tentang makam dan rumah tinggal sudah ada pada periode ini. Dapat disebut panduan
Qing Nang Qu pada era Kaisar Kuning,
namun yang paling penting adalah “Book of
Burial” dari Guo Pu yang mengandung pernyataan yang sudah disebutkan di atas
“Apa itu feng shui?”
b. Periode kejayaan
Diawali dinasti Tang (618 - 907) sampai dinasti Song (960
- 1179). Pemikiran tentang apa yang kelak yang kita sebut sebagai feng shui mulai
mengkristal pada periode ini dengan adanya
pembedaan antara aliran situasi dan aliran arah. Aliran situasi memberi
penekanan pada topografi dan lingkungan sekitar, melihat dan mengutamakan
bentuk dan tinggi gunung dan jajarannya, kecepatan serta liku dan liuk aliran
sungai. Sedangkan aliran arah fokus lebih fokus kepada derajat akurasi lokasi
gedung atau bangunan dengan bintang-bintang tertentu. Penyelarasan antara
penghuni dan arah, semua didasarkan pada teori Pa Kua, Lima Unsur (Wu Xing), Ba Zi dan I Ch’ing.
c. Periode lanjutan
Dimulai pada dinasti Yuan (1270 - 1368) sampai dinasti
Qing (1644 - 1911). Periode ini ditandai dengan mulai kurangnya pengembangan teori-teori
feng shui, namun mulai marak dengan munculnya karya-karya tentang feng shui
dengan beragam judul. Temuan Mu Jiangzen bahwa tanah dengan feng shui
menguntungkan, seiring dengan berjalannya waktu, akan berubah. Mulai periode
ini, aspek waktu dalam feng shui mulai dipakai.
d. Periode kemunduran
Sampai tahun 1970, seiring dengan pergolakan yang terjadi
di Cina, praktis tidak ada perkembangan berarti. Bukan berarti feng shui mulai
dilupakan, namun justru menjadi kepercayaan utama pada pemimpin negara pada
masa itu. Feng shui dapat membuat mereka meraih posisi tinggi dalam
pemerintahan. Yuan Shi-kai menemukan tempat dengan keunggulan feng shui untuk
mengubur abu orang tuanya sebelum dia akhirnya menjadi presiden pertama
republik Cina pada tahun 1912. Kepercayaan sama dilakukan oleh Chiang Kai-sek
yang meyakini bahwa makam kedua orangtuaya yang bagus membuat dirinya menjadi
pahlawan nasional setelah sukses mengusir Jepang pada tahun 1945. Dr. Sun
Yat-sen dan Mao Tze-tung juga mengikuti jejak itu, namun Mao, pada revolusi
kebudayaan, memusnahkan semua literatur yang terkait dengan feng shui untuk
mengamankan kedudukannya.
e. Periode kebangkitan kembali
Setelah Cina mulai membuka diri lewat membina hubungan
kembali dengan Amerika mampu menguak feng shui ke pecaturan yang lebih luas,
dunia. Lewat para Master yang secara terbuka maupun diam-diam, mulailah feng
shui menyebar ke seluruh dunia. Dimulai dari terbitnya buku-buku feng shui dari
Hongkong dan Taiwan. Imigran yang pergi meninggalkan Cina daratan menuju Kanada
menjadi cikal bakal berkembangnya feng shui keseluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar