Sabtu, 21 September 2013

Evolusi Feng Shui



Evolusi Feng Shui
Untuk sampai pada sosok yang sekarang sehingga lebih mudah dipelajari, feng shui mengalami evolusi. Henry B. Lin dalam karyanya yang berjudul “The Art & Science of Feng Shui. The Ancient Chinese Tradition of Shaping Fate” membagi perkembangan feng shui ke dalam 5 periode, yaitu:

a. Periode kebangkitan
Diawali pada tahun 2600 SM. sampai dinasti Jin. Teori tentang makam dan rumah tinggal sudah ada pada periode ini. Dapat disebut panduan Qing Nang  Qu pada era Kaisar Kuning, namun yang paling penting adalah “Book of Burial” dari Guo Pu yang mengandung pernyataan yang sudah disebutkan di atas “Apa itu feng shui?”

b. Periode kejayaan
Diawali dinasti Tang (618 - 907) sampai dinasti Song (960 - 1179). Pemikiran tentang apa yang kelak yang kita sebut sebagai feng shui mulai mengkristal  pada periode ini dengan adanya pembedaan antara aliran situasi dan aliran arah. Aliran situasi memberi penekanan pada topografi dan lingkungan sekitar, melihat dan mengutamakan bentuk dan tinggi gunung dan jajarannya, kecepatan serta liku dan liuk aliran sungai. Sedangkan aliran arah fokus lebih fokus kepada derajat akurasi lokasi gedung atau bangunan dengan bintang-bintang tertentu. Penyelarasan antara penghuni dan arah, semua didasarkan pada teori Pa Kua, Lima Unsur (Wu Xing), Ba Zi dan I Ch’ing.

c. Periode lanjutan
Dimulai pada dinasti Yuan (1270 - 1368) sampai dinasti Qing (1644 - 1911). Periode ini ditandai dengan mulai kurangnya pengembangan teori-teori feng shui, namun mulai marak dengan munculnya karya-karya tentang feng shui dengan beragam judul. Temuan Mu Jiangzen bahwa tanah dengan feng shui menguntungkan, seiring dengan berjalannya waktu, akan berubah. Mulai periode ini, aspek waktu dalam feng shui mulai dipakai.

d. Periode kemunduran
Sampai tahun 1970, seiring dengan pergolakan yang terjadi di Cina, praktis tidak ada perkembangan berarti. Bukan berarti feng shui mulai dilupakan, namun justru menjadi kepercayaan utama pada pemimpin negara pada masa itu. Feng shui dapat membuat mereka meraih posisi tinggi dalam pemerintahan. Yuan Shi-kai menemukan tempat dengan keunggulan feng shui untuk mengubur abu orang tuanya sebelum dia akhirnya menjadi presiden pertama republik Cina pada tahun 1912. Kepercayaan sama dilakukan oleh Chiang Kai-sek yang meyakini bahwa makam kedua orangtuaya yang bagus membuat dirinya menjadi pahlawan nasional setelah sukses mengusir Jepang pada tahun 1945. Dr. Sun Yat-sen dan Mao Tze-tung juga mengikuti jejak itu, namun Mao, pada revolusi kebudayaan, memusnahkan semua literatur yang terkait dengan feng shui untuk mengamankan kedudukannya.

e. Periode kebangkitan kembali
Setelah Cina mulai membuka diri lewat membina hubungan kembali dengan Amerika mampu menguak feng shui ke pecaturan yang lebih luas, dunia. Lewat para Master yang secara terbuka maupun diam-diam, mulailah feng shui menyebar ke seluruh dunia. Dimulai dari terbitnya buku-buku feng shui dari Hongkong dan Taiwan. Imigran yang pergi meninggalkan Cina daratan menuju Kanada menjadi cikal bakal berkembangnya feng shui keseluruh dunia.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar