Kompas dan Luo Pan
Kompas diketahui sudah dipakai oleh bangsa China pada
dinasti Ch’in (221-206 SM.), yaitu pada jaman pemerintahan kaisar Shi Huang Ti,
dimana pada saat itu penggunaannya masih terbatas. Bagi para pengukur tanah
(geomancer) ini, kompas yang dalam bentuk paling ‘primitif’ berupa sendok besi dengan
ujung (pegangan sendok) selalu menunjuk arah selatan. Mereka selalu mengandalkan kompas model ini ketika memberikan
konsultasi yang dilakukan setelah meninjau lokasi. Pengalaman masing-masing membuat
mereka menciptakan alat yang mampu memudahkan pekerjaan – dengan memasukkan
formula-formula, dan seiiring dengan berjalannya waktu, makin ringkas dan padat
serta praktis yang disebut dengan Lo Pan.
Tampilan fisik Lo Pan atau “cakram magnetik” setiap ahli
feng shui, bagi orang awam akan terlihat sama, namun jika diperhatikan secara lebih
seksama dapat diketahui ada ‘sedikit’ perbedaan pada jumlah lingkaran (ring) yang ada pada Lo Pan. Di dalam
lingkaran-lingkaran itu tersirat formula-formula feng shui aliran (San He atau
San Yuan atau gabungan keduanya) serta beragam formula-formula tertentu (Pada
Lo Pan Joey Jap terdapat lingkaran formula ‘Lima Hantu Membawa Harta’) yang digunakan
untuk mempermudah master feng shui melakukan pembacaan.
Penemu kompas, untuk pertama kali, adalah Kaisar Kuning. Ada
legenda ketika dalam peperangan, musuh menciptakan kabut sehingga Kaisar Kuning
beserta para prajuritnya terjebak di tengah kabut dan tidak dapat menemukan
jalan untuk kembali. Ketika dapat kembali ke istana, Kaisar Kuning meminta
petunjuk kepada gurunya yang disebut
“Dewi dari langit ke sembilan” yang kemudian memberi petunjuk untuk membuat
dan mengajarkan cara menggunakan alat yang kelak disebut dengan kompas. Kembali
ke medan perang dengan menggunakan kompas terpasang di kereta perang, musuh
dapat ditaklukkan karena muslihat kabut dapat ditangkal oleh Kaisar Kuning.
Sejak saat itu kompas mampu mengubah sejarah China.
Kompas digunakan untuk petunjuk arah dan navigasi. Alat
ini terus dikembangkan menjadi sarana yang canggih untuk mengukur lahan –
gunung dan bentuk-bentuk air, dan untuk mencari berbagai kekuatan alam yang
bisa membawa dampak bagi kehidupan orang. Pengalaman dan pengamatan selama 4000
tahun ini oleh para pakar feng shui ini membuat mereka mampu mencantumkan
formula-formula ke dalam Lo Pan. Lewat
formula-formula itu, mereka dapat dengan cepat mengetahui dampak dari beragam
konfigurasi lahan pada lingkungan.
Lou-pan
|
Tidak mudah, bagi orang kebanyakan, menggunakan Lo Pan
yang mungkin dibeli dengan harga cukup mahal. Ada baiknya, dalam melakukan
pengukuran feng shui, digunakan kompas biasa yang tentunya akurat. Kompas yang dapat
dibeli dengan harga kurang dari Rp. 20.000,- umumnya jarumnya sulit berhenti
dengan mantap. Disarankan menggunakan kompas yang harganya di atas Rp.
40.000,-.
Untuk mengetahui arah, di era modern ini, dapat digunakan
GPS (Global Positioning System) yang terpasang pada telepon genggam. Meskipun
GPS ini mungkin dianggap paling tepat, karena bantuan satelit, belum tentu
dapat mengukur arah rumah dengan tepat. Tidak ada salahnya diukur ulang dengan
menggunakan kompas.
Setelah diketahui arah hadap rumah dan memperhatikan
semua obyek-obyek yang ada disekitar lahan atau rumah, maka tugas berikutnya
adalah membuat bagan Xuan Kong guna penataan atau rancangan layout rumah yang
mampu meminimalkan mencari arah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar