Feng Shui adalah Sains?
Pertanyaan bernada polemik ini akan
dicoba dijawab setelah definisi tentang konsep sains itu sendiri sudah jelas.
Menurut Miriam Webster’s Collegiate Dictionary Tenth Edition, sains adalah ilmu
pengetahuan atau sistem ilmu pengetahuan yang mencakup kebenaran-kebenaran umum
atau berlakunya hukum-hukum umum yang didapat dan telah diuji dengan metode
ilmiah.
Sedangkan menurut Random House Webster’s Dictionary, sains
adalah 1) cabang ilmu pengetahuan atau pembelajaran tentang fakta-fakta yang
disusun secara sistematis dan menunjuk operasi hukum-hukum umum; 2) pengetahuan
yang tersusun secara sistematik tentang dunia fisikal atau material yang
diperoleh lewat observasi dan eksperimen.
Definisi sains di atas akan
digunakan sebagai acuan untuk mengetahui apakah feng shui termasuk sains atau
sains dan seni seperti halnya definisi tentang manajemen. Memang ada pakar yang
menggolongkan feng shui sebagai sains dan seni seperti yang dikemukakan oleh
Henry B. Lin lewat judul buku karyanya The
Art & Science of Feng Shui. The Ancient Chinese Tradition of
Shaping Fate dan kembali ditegaskan
dalam halaman 5 yang disebut:
“Feng shui is an art form, a
metaphysical art, if you want. Like any art, there are always different
opinions and schools. In feng shui, the split of theory and practice into two
major schools – the Situation school and the Direction school- happen in this
period.”
Bayangkan Anda berdiri di depan
pintu rumah yang berada pada simpang “T” (lebih lazim disebut “tusuk sate”).
Angin dan debu bertiup menerpa tubuh Anda. Ditambah lalu lintas ramai, maka
Anda akan merasa tidak nyaman berada di tempat itu. Dikatakan, dalam istilah
feng shui, bahwa qi datang menuju rumah dalam bentuk garis lurus. Qi yang dalam
bentuk garis lurus ini tidak memberi manfaat bagi penghuni rumah, namun justru
merugikan karena qi itu langsung menuju rumah dalam bentuk Sha Qi (qi
merugikan). Kasus ini sama untuk rumah yang mempunyai pintu depan yang tepat
berhadapan atau lurus dengan pintu belakang. Qi yang dapat dimanfaatkan bagi
para penghuni rumah ini lazim disebut Sheng Qi (qi menguntungkan). Dampak qi akan
dirasakan berbeda untuk rumah tinggal (lebih Yin) dibandingkan toko atau kantor
(lebih Yang).
Dari definisi di atas yang paling
sulit untuk dibuktikan adalah pengaruh-pengaruh planet. Dengan kemajuan
teknologi, sekarang, manusia mampu memasang teropong raksasa Hubble, maka
perubahan pada planet-planet dapat diamati dan dicari dampaknya bagi bumi.
Teori-teori feng shui diperoleh
lewat akumulasi pengamatan atau observasi atas fenomena-fenemena, sebelum
digeneralisir – dengan asumsi-asumsi, menjadi teori. Dalam praktik atau
penerapan, teori tidak selamanya sahih (valid), karena ada hal atau pokok
tertentu yang harus disesuaikan, dan cara penyesuaian – asumsi yang berbeda
ini, adalah seni.
Namun dalam hal feng shui untuk
makam, hampir semua kualitas sains yang ada pada feng shui menjadi luluh tak
berbekas. Bangsa Cina percaya bahwa roh para nenek-moyang mereka memegang peran
vital bagi semua keturunannya, dan makin ‘kuat’ roh itu, makin kuat pula
dampaknya bagi kehidupan para keturunannya. Cara terbaik bagi semua keturunan agar
memeroleh ‘kekuatan’ roh dari nenek moyang adalah memastikan bahwa lokasi makam
tersebut mendapatkan qi dan lokasinya baik. Feng shui makam dipaparkan
terpisah.
Bagaimana pendapat anda feng shui dari
sisi sains? Kami serahkan kepada Anda sendiri untuk menilainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar