Sabtu, 06 Juli 2013

Periode Dalam Feng Shui



Periode dalam feng shui
  • Kawasan Pasar Pagi (Asemka) Jakarta, tahun 1980, sangatlah ramai dengan aktivitas perdagangan. Tidak mengherankan apabila banyak bank berdiri di kawasan Asemka, Pejagalan, Toko Tiga, Pintu Kecil, Pintu Besar Selatan. Seiring dengan perubahan jaman, keramaian berpindah dari  kawasan itu ke jalan Mangga Dua untuk perdagangan dan jalan Sudirman untuk perbankan.
  • Apakah suatu rumah tinggal dengan feng shui bagus selamanya akan tetap bagus? Rumah yang dulunya dapat memberi peruntungan bagi para penghuninya, ternyata sekarang sudah tidak lagi.
  • Bagaimana rumah tinggal dengan feng shui bagus dapat dipertahankan?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas perlu Anda pahami periode-periode pada feng shui.

Masih ingat lamanya  Pangu terkurung dalam kegelapan di dalam telur. Lamanya 18.000 tahun. Mirip dengan satuan itu, periode feng shui adalah 180 tahun yang dibagi menjadi 9 periode masing-masing 20 tahun.

Periode ATAS
Periode 1       : 1864 – 1883
Periode 2       : 1964 – 1903
Periode 3       : 1904 – 1923
 
 
Periode TENGAH
Periode 4       : 1924 – 1943
Periode 5       : 1944 – 1963
Periode 6       : 1964 – 1983

Periode BAWAH
Periode 7       : 1984 – 2003
Periode 8       : 2004 – 2023
Periode 9       : 2024 – 2043


Mengapa setiap tahun diawali dengari angka berakhiran 4, bukan 0 atau 5?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu kembali ke masa silam.
Ada satuan waktu yang lebih besar yaitu selama 3600 tahun yang lazim disebut epoch. Diketahui bahwa almanak di Cina berawal pada tahun 2696 SM. Epoch 1 berlangsung dari tahun 2696 SM. – tahun 904. Epoch 2, siklus 3 (904 + 3 x 9 x 40 tahun) diperoleh tahun 1984.

Penentuan periode di atas digunakan untuk memulai menghitung dengan menggunakan formula fey xing. Angka yang sesuai dengan periode pembangunan rumah dipakai sebagai angka tengah kotak Lou Shu. Rumah yang dibangun pada kurun waktu antara tahun 1984 – 2003 menggunakan kotak Lou Shu dengan angka tengah 7.

                             Selatan










6


2


4











5


7


9











1


3


8

                                    Utara

Pada tahun 2010 ini, adalah rumah yang dibangun setelah tahun 2004 masuk periode 8 dan menggunakan kotak Lou Shu dengan angka tengah 8.

                             Selatan










7


3


5











6


8


1











2


4


9

                                    Utara

Ada cara berbeda dalam penentuan periode feng shui dengan mengacu pada Ba Gua. Setiap garis lurus (garis Yang) dan garis patah (garis Yin) pada trigram Ba Gua diberi nilai masing-masing 9 tahun dan 6 tahun. Dapat kita ketahui bersama bahwa trigram Qian yang tersusun dari tiga garis lurus memunyai kurun waktu 27 tahun (3 x 9 tahun) atau periode yang terpanjang sedangkan trigram Kun yang tersusun dari tiga garis patah memunyai kurun waktu 18 tahun (3 x 6 tahun) adalah periode yang terpendek. Jumlah total semua adalah 180 tahun.
Di bawah ini adalah kurun waktu untuk masing-masing trigram dimulai dari garis paling bawah.

Periode 1 (Trigram Kun)     : 6 + 6 + 6 = 18 (dimulai tahun 1864)
Periode 2 (Trigram Xun)     : 6 + 9 + 9 = 24 (dimulai tahun 1882)
Periode 3 (Trigram Li)          : 9 + 6 + 9 = 24 (dimulai tahun 1906)
Periode 4 (Trigram Dui)      : 9 + 9 + 6 = 24 (dimulai tahun 1930)
Periode 5                               : -
Periode 6 (Trigram Gen)     : 6 + 6 + 9 = 21 (dimulai tahun 1954)
Periode 7 (Trigram Kan)     : 6 + 9 + 6 = 21 (dimulai tahun 1975)       
Periode 8 (Trigram Zhen)   : 9 + 6 + 6 = 21 (dimulai tahun 1996)
Periode 9 (Trigram Qian)    : 9 + 9 + 9 = 27 (dimulai tahun 2017)

Pandangan yang mendasari perhitungan seperti ini adalah bahwa periode 8 sebenarnya sudah dimulai pada tahun 1996, namun perubahan bumi ini baru terasa efektif pada kisaran tahun 2004 (periode 8 pada perhitungan Xuan Kong) atau perlu waktu 8 tahun.


Rumah mengantong menguntungkan?
Sebelum membahas tentang rumah mengantong akan lebih baik dijelaskan tentang apa itu istilah ‘mengantong.’ Suatu lahan, sebagai gambaran, berbentuk trapesium dengan sisi sempit terletak di depan dan sisi lebar terletak di belakang disebut lahan dengan bentuk mengantong – besar di belakang.
Dapat disebut ada 2 pandangan yang mendasari mengapa bentuk seperti ini dianggap menguntungkan, yaitu:
a.    Dengan membagi rumah menjadi tiga sama besar mulai dari depan hingga belakang. Misal rumah memiliki panjang 15 meter, maka masing-masing bagian adalah 5 meter. Bagian paling depan mewakili hidup kita masa kini, bagian tengah adalah masa pertengahan umur dan bagian paling belakang adalah masa depan yaitu melambangkan  oleh anak-anak kita.
b.    Pada jaman dahulu, perhitungan pajak yang dikutip untuk rumah yang dimiliki (mirip dengan PBB di masa ini), dimana untuk memudahkan perhitungan, petugas pajak, yang mewakili negara ini hanya menghitung lebar rumah depan. Alhasil, rumah dengan sisi depan sempit, tentunya, akan dikenakan pajak yang lebih kecil daripada rumah dengan sisi depan lebar.

Kedua hal di atas cukup membentuk pandangan, yang masih dipercayai sampai hari ini, bahwa ini rumah dengan bentuk lahan mengantong memberi keberuntungan bagi para penghuninya.
Pandangan pertama membuat ada pemikiran bahwa masa depan kita penuh keberuntungan karena anak-anak akan menikmati kemakmuran dan tentunya ‘menetes’ ke kita.
Pandangan kedua membuat bahwa penghuni membayar pajaknya lebih ringan sehingga karena mampu menyimpan penghematan uang ini dan, barangkali, diputar dan memberi keuntungan, maka tanah mengantong adalah menguntungkan. 


Memang untuk menjadi pandangan di atas harus dicapai lewat kejujuran selain juga tergantung pada kemampuan para penghuni untuk melihat dan memanfaatkan kesempatan.

Pandangan lain menyatakan bahwa rumah yang memiliki sisi depan lebih panjang dari sisi belakang rumah disebut dengan ‘leher botol’ mengindikasikan bahwa para penghuni rumah mengalami kesulitan untuk menyimpan uang atau meningkatkan kekayaannya dan ada tendensi kekurangan uang.   

Sekarang, kita pandang dari sisi lain yaitu ketika kita ingin menggunakan formula feng shui yang populer seperti, sebagai contoh, fey xing. Bentuk lahan yang tidak simetri ini memberi kesulitan tersendiri karena dapat dipastikan ada sudut yang hilang.

Ketika menggunakan fey xing atau Ba Zhai, dimana lahan dibagi menjadi sektor-sektor, maka untuk lahan rumah berbentuk trapesium, akan didapat sektor yang tidak sama rata, ada yang terlalu besar dan ada yang terlalu kecil. Berbeda dengan lahan yang berbentuk beraturan, dimana dengan formula fey xing dan Ba Zhai akan diperoleh sektor-sektor dengan pembagian yang seragam. Adanya sektor-sektor yang hilang atau tidak rata ini menjadikan lahan berbentuk ‘trapesium terbalik’ tidak menguntungkan dari sisi feng shui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar