Feng berarti angin
dan Shui berarti air. Istilah feng
shui itu sendiri baru muncul ± 100 tahun silam, setelah tahun 1900-an. Sebelumnya,
hanya dikenal istilah kan-yu yang
berarti pengamatan terhadap kekuatan langit dan bumi. Apabila diruntut ke
belakang perubahan istilah dari Kan-yu
(pakarnya disebut kan-yu jia) menjadi
feng shui terkait dengan pernyataan dari Guo Pu:
Aliran energi (qi) disebarkan oleh Angin, berkumpul pada
tempat-tempat yang berbatasan dengan Air
“Angin” menunjukkan aliran qi dan “air” menunjuk dimana
atau terdapat akumulasi qi
|
Selain istilah kan-yu
juga dikenal istilah geomansi, dimana istilah ini adalah istilah yang diberikan
oleh orang Barat atas praktik feng shui. Bangsa Barat menggunakan istilah
geomansi karena melihat divinasi Arab yang
berkembang ke utara menuju Eropa dan ke selatan menuju Afrika pada akhir
milenium pertama.
Kan berarti “tempat
yang tinggi” atau “gunung”, sedangkan yu berarti
“tempat yang rendah” atau “lembah.” Jadi kan
yu adalah seni membaca pola energi di gunung dan lembah. Ada yang
mengartikan kan sebagai “jalan
langit” dan yu sebagai “jalan bumi”,
dan jika kata itu disatukan, Kan-yu,
berarti pola tanah berdasarkan pengertian Jalan Langit dan Jalan Bumi.
Dalam buku-buku Cina klasik juga dikenal istilah di li yang artinya pola-pola tanah atau
dalam istilah modern adalah geografi dan ahlinya disebut di li jia. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa feng shui juga
menjadi bagian tak terpisah dengan pembelajaran tentang tanah itu sendiri dan
pola-pola yang ada, baik alamiah maupun buatan manusia.
Apa itu feng shui?
Definisi singkat dari feng shui adalah praktik Cina kuno
yang digunakan untuk memanfaatkan kekuatan-kekuatan alam agar didapat
kemakmuran, keselarasan dan perubahan-perubahan berarti dalam kehidupan kita.
Atau dengan kata lain bagaimana memperoleh manfaat dari energi-energi alam yang
terdapat di lingkungan tempat kita tinggal.
Definisi di atas barangkali cukup menjawab hal-hal
seputar feng shui yang sering menyebut sebagai ‘Seni penataan perabot rumah’,
‘Merancang Interior’, ‘Hidup Harmonis dengan Alam’ atau ‘Meningkatkan Kekayaan’
(feng shui paling sering dihubungkan dengan topik-topik ini).
Dari pemanfaatkan energi itu kemudian muncul
istilah-istilah ‘turunan’ seperti: memeroleh kemakmuran (baca: kekayaan), meningkatkan
karir, menunjang kesuksesan, kesehatan prima, sukses dalam usaha, rukan dalam
keluarga dll.
Tiga kekuatan alam nan perkasa yaitu angin, air dan
gunung menjadi tema feng shui bukanlah suatu kebetulan. Daya atau energi yang
dikandung oleh ketiganya membawa dampak begitu besar bagi perubahan-perubahan
yang terjadi pada bumi yang kita injak ini. Artikel tentang ketiga kekuatan ini
dapat dilihat pada bulan November.
Duet musisi asal Swedia, Roxette, rupanya tidak awam
dengan istilah feng shui. Ini terbukti dalam hit yang menjadi soundtrack film “Pretty Woman” yaitu “It Must Have Been Love” ditutup dengan
lirik “It’s where the waters flows, it’s where the wind blows” mirip dengan pernyataan Guo Pu di
atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar