Sabtu, 24 Agustus 2013

Feng Shui Angin



Feng Shui Angin
Tidak seperti [feng shui] air yang didambakan, maka angin kurang mendapat perhatian. Angin selain menjadi faktor yang tidak menguntungkan juga perlu dihindari dalam feng shui. Angin akan meniup energi qi padai lokasi dengan feng shui menguntungkan karena mampu mengakumukasikan qi.
Berdasarkan pengamatan angin bertiup lemah dan hangat akan memberi dampak menguntungkan bagi lokasi. Angin sepoi dan hangat adalah angin yang menguntungkan karena tidak menghancurkan qi yang ada pada lokasi.
Angin yang bertiup kencang dan dingin membawa ancaman sehingga harus dihindari.

Arah   : Barat laut adalah angin pecah (Trigram Qian)
Arah   : Utara adalah angin sangat kuat (Trigram Kan)
Arah   : Timur laut adalah angin jahat (Trigram Gen)
Arah   : Timur adalah angin belum berkembang (Trigram Zhen)
Arah   : Tenggara adalah angin lemah (Trigram Xun)
Arah   : Selatan adalah angin sangat lemah (Trigram Li)
Arah   : Barat daya adalah angin siap bertiup (Trigram Kun)
Arah   : Barat adalah angin kencang (Trigram Dui)

Dari penjelasan dan tabel di atas, maka hanya ada 3 ‘jenis’ angin yang menguntungkan yaitu: angin timur (“Angin baru berkembang”), angin tenggara (“Angin lemah”),  angin selatan (“Angin sangat lemah”) sedang sisanya masuk ke dalam kategori buruk atau merugikan. Apabila belakang rumah berada di barat daya, barat, utara, barat laut dan timur laut dapat dikatakan terlindungi dan sisi depan rumah membentang antara timur dan selatan dibuat terbuka. Untuk itu ada yang membuat  kaca seperempat-lingkaran yang membentang pada ketiga arah tersebut agar dapat menerima angin “baik.”   

Angin tidak banyak mendapat ‘sorotan’ dalam feng shui meski memiliki porsi ‘fifty-fifty’ dengan air pada istilah feng (angin) dan shui (air).

Angin dianggap merugikan karena dapat ‘menghalau’ qi, bukan sebagai pengumpul qi seperti halnya air. Daerah atau lokasi berangin selalu dihindari sebagai tempat hunian. Memang ada upaya-upaya tertentu untuk mengurangi atau menangkal angin dengan memasang ‘barikade’ berupa barisan pohon bambu atau menyusun formasi tanaman yangliu. Kedua tanaman ini dipilih karena batang potong yangliu lentur sehingga dapat menahan terpaan angin dan bambu tidak patah kena tiupan angin dan daunnya berfungsi memecah angin. Bayangkan desir suara gemerisik daun bambu ketika saling bergesekan saat angin bertiup.

Angin muncul pada daerah yang relatif terbuka atau gersang. Daerah terbuka dan gersang ini dianggap bukan lahan menguntungkan bagi suatu tempat hunian karena qi tidak dapat terkumpul. Jadi, jangan membangun rumah pada daerah ini dan hindari daerah ini karena tidak dapat mengumpulkan qi.

Angin (feng) dari feng shui dapat dianggap sebagai indikator (negatif) dalam pemilihan suatu lahan tetapi tetap dianggap indikator penentu utama seperti halnya keberadaan air (shui).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar