Feng Shui Angin
Tidak seperti [feng shui] air yang didambakan, maka angin
kurang mendapat perhatian. Angin selain menjadi faktor yang tidak menguntungkan
juga perlu dihindari dalam feng shui. Angin akan meniup energi qi padai lokasi dengan
feng shui menguntungkan karena mampu mengakumukasikan qi.
Berdasarkan pengamatan angin bertiup lemah dan hangat
akan memberi dampak menguntungkan bagi lokasi. Angin sepoi dan hangat adalah
angin yang menguntungkan karena tidak menghancurkan qi yang ada pada lokasi.
Angin yang bertiup kencang dan dingin membawa ancaman
sehingga harus dihindari.
Arah : Barat laut
adalah angin pecah (Trigram Qian)
Arah : Utara
adalah angin sangat kuat (Trigram
Kan)
Arah : Timur laut
adalah angin jahat (Trigram Gen)
Arah : Timur
adalah angin belum berkembang
(Trigram Zhen)
Arah : Tenggara
adalah angin lemah (Trigram Xun)
Arah : Selatan
adalah angin sangat lemah (Trigram
Li)
Arah : Barat daya
adalah angin siap bertiup (Trigram
Kun)
Arah : Barat
adalah angin kencang (Trigram Dui)
Dari penjelasan dan tabel di atas, maka hanya ada 3
‘jenis’ angin yang menguntungkan yaitu: angin timur (“Angin baru berkembang”),
angin tenggara (“Angin lemah”), angin
selatan (“Angin sangat lemah”) sedang sisanya masuk ke dalam kategori buruk
atau merugikan. Apabila belakang rumah berada di barat daya, barat, utara,
barat laut dan timur laut dapat dikatakan terlindungi dan sisi depan rumah membentang
antara timur dan selatan dibuat terbuka. Untuk itu ada yang membuat kaca seperempat-lingkaran yang membentang pada
ketiga arah tersebut agar dapat menerima angin “baik.”
Angin tidak banyak mendapat ‘sorotan’ dalam feng shui
meski memiliki porsi ‘fifty-fifty’
dengan air pada istilah feng (angin) dan shui (air).
Angin dianggap merugikan karena dapat ‘menghalau’ qi,
bukan sebagai pengumpul qi seperti halnya air. Daerah atau lokasi berangin
selalu dihindari sebagai tempat hunian. Memang ada upaya-upaya tertentu untuk
mengurangi atau menangkal angin dengan memasang ‘barikade’ berupa barisan pohon
bambu atau menyusun formasi tanaman yangliu. Kedua tanaman ini dipilih karena
batang potong yangliu lentur sehingga dapat menahan terpaan angin dan bambu tidak
patah kena tiupan angin dan daunnya berfungsi memecah angin. Bayangkan desir
suara gemerisik daun bambu ketika saling bergesekan saat angin bertiup.
Angin muncul pada daerah yang relatif terbuka atau
gersang. Daerah terbuka dan gersang ini dianggap bukan lahan menguntungkan bagi
suatu tempat hunian karena qi tidak dapat terkumpul. Jadi, jangan membangun
rumah pada daerah ini dan hindari daerah ini karena tidak dapat mengumpulkan
qi.
Angin (feng) dari feng shui dapat dianggap sebagai
indikator (negatif) dalam pemilihan suatu lahan tetapi tetap dianggap indikator
penentu utama seperti halnya keberadaan air (shui).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar