Minggu, 13 Oktober 2013

Kemunduran dan Kebangkitan Kembali Feng Shui



Kemunduran dan kebangkitan kembali feng shui
Apabila pada bahasan di atas jelas terlihat perkembangan feng shui, namun ketika bangsa Mongol menguasai Cina daratan (1368 - 1644) daratan, peran feng shui mulai pudar. Ditambah dengan Chu Yuan-chang yang menguber-uber Liu Po-hun untuk dihukum mati. Chu adalah seorang petani yang memberontak dan dengan bantuan penasihat militer sekaligus ahli prediksi Liu Po-hun mampu mendirikan dinasti Ming. Ingin berkuasa sendiri Chu membunuhi semua orang yang memunyai kemampuan militer serta ahli militer termasuk Liu. Mendapat firasat buruk, Liu pergi sebelum dibunuh, namun kemudian Chu memerintahkan agar membunuhi semua orang yang wajahnya mirip dengan Lui. Masa ini adalah masa kemunduran feng shui, setelum terjadi perubahan orientasi dan metode.

Ada tiga hal yang patut dicatat. Pertama, gunung-gunung dipilah menjadi lima jenis dan lembah-lembah dipilah menjadi sebelas jenis. Kedua, hanya gunung yang terletak di belakang pemakaman memberi keberuntungan dan ketiga, dicetuskan sistem San Yuan (“Tiga Periode”) beserta sembilan daurnya. Setiap era adalah 60 tahun atau terbagi menjadi tiga daur masing-masing dua-puluh tahun.

Kebangkitan feng shui ditandai dengan pembagian feng shui Yang dan feng shui Yin serta Lou Pan ditambah menjadi tiga puluh enam lingkaran. Semua ini terjadi pada dinasti Ch’ing. Ada faktor tambahan terhadap feng shui pada dinasti Ch’ing dengan memasukkan karma seseorang. Karma mulai diperhitungkan dalam menghitung nasib seseorang, meskipun tidak dibahas dalam feng shui.

Pengajaran tentang feng shui biasanya diturunkan dari bapak ke anak sehingga lewat cara ini hanya mengajarkan kepada keturunan atau anggota keluarganya dan tidak menerima murid. Mereka yang menguasai feng shui tetap rapat menyimpan ilmu ini karena barangkali takut dengan perubahan penguasa yang membuat orang pandai harus rela menyingkir dari pecaturan atau jika tidak karya mereka bahkan diri mereka akan terkena dampak. Cara ini, sampai sekarang, masih berkembang di daratan Cina dan Hongkong tentunya, dimana pengajaran feng shui dilakukan tidak secara terbuka, namun hanya lewat hubungan patron seperti layaknya hubungan antar keluarga.

Cara diam-diam ini juga memberi manfaat karena apabila terjadi perubahan pemerintahan atau feng shui dianggap terlarang (barangkali seperti Falun Gong / Falun Da Fa yang dimusuhi), mereka yang mengetahui tetap tidak tersentuh. Saat situasi kondusif dan mereka yang menguasai feng shui memunyai pikiran lebih terbuka dengan perubahan, maka feng shui diajarkan oleh mereka yang memilih pribadi-pribadi tertentu yang dinilainya layak diajar feng shui. Tidaklah mengherankan jika pada tahun-tahun terakhir ini, hampir semua materi pengajaran yang diajarkan oleh mereka lewat  seminar atau kursus relatif hampir sama. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar